AKN Rejang Lebong Gelar Pelatihan Bunga Telang, Untuk KWT Mojorejo Lestari. Hadirkan Narasumber dari Palembang

Foto Bersama Usai Pelatihan Olah Bunga Telang, kampus AKREL dengan KWT Desa Mojerejo

NOSANEWS.COM – Jajaran Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong (AKREL) kembali memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Kabupaten Rejang Lebong.

Pada kesempatan ini, pihak kampus hadir di Desa Mojorejo, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang LebongKegiatan yang dilaksanakan berupa Sosialisasi dan Pelatihan Pengembangan Potensi Bunga Telang sebagai Produk Olahan Kuliner dan Alternatif Kesehatan,

yang ditujukan bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Mojorejo Lestari.

“Melalui kegiatan ini, kami dari Kampus AKREL memberikan pelatihan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Mojorejo Lestari dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas serta keterampilan para anggotanya agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Pemaparan dari Narasumber Pelatihan Olahan Bunga Telang AKREL dan KWT Desa Mojerejo Rejang Lebong

Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat Pemula yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun 2025,” ujar Ketua Tim Pelaksana, Indriati Meilina Sari, S.P., M.Si., pada kegiatan yang berlangsung Kamis, 24 Juli 2025.

Dikatakannya, kegiatan pelatihan merupakan kelanjutan dari program budidaya bunga telang yang telah dilaksanakan pada tahun 2024 di Kelompok KWT yang sama, KWT Mojorejo Lestari.

Dimana untuk tahun ini dilanjutkan dengan pelatihan lebih jauh, untuk sesi praktik olahan kuliner dan alternatif kesehatan yang bisa dilakukan oleh anggota KWT Desa Mojerejo, sehingga bisa dijadikan salah satu peluang untuk meningkatkan perekonomian.

Pasalnya wilayah Desa tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pasar dari produk – produk hasil olahan dari bunga telang, yang akan menjadi khas dari desa tersebut, sebagai desa dengan banyak destinasi wisata alam yang unggul.

Praktik Pelatihan Olahan Bunga Telang AKREL dan KWT Desa Mojerejo Rejang Lebong

“Ini juga menjadi alasan kita untuk memiliki desa Mojerejo, dalam program pengabdian masyarakat, dimana kita ingin apa yang diberikan bisa benar – benar bisa dimanfaatkan oleh pihak desa,” jelasnya.

Adapun dalam pelatihan terdapat beberapa sesi, peserta tidak hanya mendapatkan materi teoritis,
tetapi juga langsung mempraktikkan teknik pengolahan bunga telang menjadi berbagai varian minuman alternatif kesehatan.

“Semua kita berikan termasuk varian minuman dan resep yang bisa digunakan oleh anggota untuk dikembangkan,” terangnya.

Beberapa resep yang diperkenalkan antara lain:

  •  Teh bunga telang dengan campuran lemon atau jeruk nipis, yang dikenal memiliki manfaat sebagai antioksidan dan penambah daya tahan tubuh.
  •  Bunga telang dengan kayu manis, yang berkhasiat membantu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan metabolisme.
  •  Bunga telang dicampur jahe, yang bermanfaat untuk menghangatkan tubuh dan melancarkan peredaran darah.

serta bunga telang dengan serai (sereh), yang dipercaya dapat membantu detoksifikasi tubuh dan memberikan efek relaksasi.

“Olahan minuman-minuman ini tidak hanya memiliki cita rasa yang khas dan menyegarkan, tetapi juga mengandung nilai kesehatan tinggi, sehingga memiliki potensi besar sebagai produk unggulan kuliner herbal dari Desa Mojorejo,” ungkapnya.

Praktik Pelatihan Olahan Bunga Telang AKREL dan KWT Desa Mojerejo Rejang Lebong

Dalam pelaksanaan pelatihan, pihaknya juga menghadirkan istimewa dari Kota Palembang, Ir. Enny Suprihatin Wahyuningsih, M.M, pelaku usaha bunga telang yang telah memiliki izin usaha resmi (NIB) dan merek dagang KeTaNi.

Sosok ini sudah terbukti kesuksesan dan kredibilitasnya sebagai pelaku UMKM berbasis tanaman herbal.

“Ini untuk memperkuat, pelatihan yang kita lakukan, dengan menghadirkan orang – orang yang berkompeten termasuk narasumber yang satu ini,” jelasnya.

Kegiatan ini mencakup berbagai hal, mulai dari pendampingan teknis dalam proses panen dan pascapanen bunga telang, hingga pelatihan
lanjutan untuk membuat beragam produk olahan seperti teh celup dan camilan berbahan dasar bunga telang.

Ke depannya, jika tahap awal ini berjalan dengan baik, para anggota juga akan dibimbing dalam pengurusan legalitas produk, seperti PIRT, label halal, dan izin edar, sehingga hasil olahan bisa dipasarkan lebih luas.

“Dari awal, hingga akhir hasil olahan kuliner dan alternatif kesehatan, kita akan mendampingi sampai ke pasar untuk diperjual belikan,” terangnya.

Selain pelatihan, ke depan Tim Pengabdian AKREL juga akan melakukan monitoring dan pendampingan secara berkelanjutan, sehingga program ini tidak hanya berhenti pada tahap pelatihan, tetapi benar-benar dapat memberikan dampak nyata bagi KWT Mojorejo Lestari.

Foto Bersama Usai Pelatihan Olah Bunga Telang, kampus AKREL dengan KWT Desa Mojerejo

“Pendampingan ini diharapkan bisa membantu KWT Mojorejo ikut serta dalam pameran UMKM dan bazar desa, sekaligus menjalin kerja sama dengan pelaku usaha maupun instansi terkait,” ujarnya.

Sementara itu Ketua KWT Mojorejo Lestari, Yayuk Wiyanti, menekankan bahwa pelatihan tahun ini merupakan bagian dari kesinambungan program, di mana pada tahun lalu fokus pada budidaya bunga telang, dan kini diarahkan pada pengolahan dan pemasaran produk, sehingga KWT sudah mulai bisa mengembangkan produk.

“Ini langkah maju yang akan memperkuat kemandirian ekonomi perempuan desa, salah satunya lewat KWT kita ini,” ujarnya.

Disamping itu Kepala Desa Mojorejo, Tugimin, secara resmi membuka acara dan mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya strategis dalam menggali potensi lokal serta meningkatkan produktivitas masyarakat desa.

“Kami dari pemerintah desa siap mendukung dan memfasilitasi program ini agar bisa terus dikembangkan. Kalau dulu bunga telang hanya dianggap tanaman semak, sekarang justru punya nilai ekonomi dan juga bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat,” ujar Kepala Desa Mojorejo.

Ia kemudian menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menghasilkan produk, tetapi juga memotivasi warga untuk terus belajar dan berkembang.

Serta dalam kegiatan selain dihadiri oleh anggota KWT Mojorejo Lestari, juga dihadiri oleh perangkat desa, mahasiswa KKN dari IAIN Curup dan Universitas PGRI Silampari Lubuklinggau, serta mahasiswa dari AKREL.

Serta Hadir pula Ketua TP PKK Desa Mojorejo, yang dalam keterangannya menyampaikan rasa bangga dan antusias atas terselenggaranya pelatihan olahan kuliner dan alternatif kesehatan dari bahan bunga telang.

“Kami sangat antusias dan mendukung penuh kegiatan ini. Kegiatan seperti ini tidak hanya memperkaya keterampilan ibu-ibu, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi keluarga di desa kami,” ujarnya.

Kegiatan ini juga membuka peluang kerja sama lintas sektor, baik dengan dunia usaha, lembaga pelatihan, maupun institusi pendidikan lain, guna memperkuat dampak program secara berkelanjutan.

“Kedepan pihaknya akan terus meningkatkan kegiatan serupa, di mana ada desa – desa lain yang bisa ikut menjadi salah satu bagian dari program pengabdian masyarakat kampus AKREL,” pungkasnya. (23)

Penulis: Admin Nosa

Editor: NOSA News

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://www.nosanews.com/wp-content/uploads/2025/09/IMG_9245.jpeg

Iklan